Monday, April 11, 2016
SATUAN
ACARA PENYULUHAN
Mata
Ajaran : Asuhan Kebidanan
Komunitas
Kode
Mata Kuliah : Bd. 305
Pokok
Bahasan : Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat
Sub
Pokok Bahasan : Bahaya Merokok di
Dalam Rumah
Sasaran : Keluarga, Khususnya Laki-Laki
Tanggal : 04 April 2016
Waktu : 08.00 WIB
Tempat : Alun-alun Desa
I.
TPU
Setelah
mendapatkan pengalaman belajar, warga desa mengerti tentang bahaya merokok di
dalam rumah.
II.
TPK
Setelah
mendapatkan materi diruangan, diharapkan :
1. Keluarga
mampu menjelaskan bahaya merokok di dalam rumah.
2. Keluarga
mampu menerapkan hidup sehat tanpa merokok.
III.
Materi
1. Bahaya
merokok di dalam rumah, isi kandungan dalam rokok dan menerapakan hidup sehat
tanpa asap rokok.
IV.
Metode :
1. Pre
Conference
2. Bed
Side Teaching
3. Post
Conference
V.
Kegiatan Belajar Mengajar
No
|
Waktu
|
Kegiatan Klinikal Instruktor
|
Kegiatan Warga Desa
|
Media
|
1
|
5 mnt
|
Pre
Conference :
§ Mengkaji
kesiapan warga desa dalam mengikuti pembelajaran yang akan dipelajari yaitu tentang
bahaya merokok di dalam rumah, isi kandungan dalam rokok dan menerapkan hidup
sehat tanpa merokok.
§ Melibatkan
warga lain untuk bertanya.
§ Mengimpulkan
dan mengklarifikasi jawaban.
|
§ Menjawab
tentang bahaya merokok di dalam rumah, isi kandungan dalam rokok dan
menerapkan hidup sehat tanpa merokok.
§ Menanyakan
hal-hal lain yang belum jelas.
|
|
2
|
Bed
Side Teaching :
§ Menjelaskan
materi tentang bahaya merokok, zat-zat yang terkandung dalam rokok, dan menerapkan
hidup sehat tanpa merokok.
|
§ Warga
desa menyimak penjelasan yang diberikan.
|
||
3
|
5 mnt
|
Post
Conference :
§ Menilai
dan mengevaluasi materi yang telah diberkan.
§ Memberi
kesempatan kepada warga desa untuk menanyakan hal yang belum jelas.
§ Menjawab
pertanyaan yang diajukan peserta didik dan mengingatkan warga desa yang lain.
|
§ Warga
yang lain mengutarakan hal-hal yang kurang tepat.
§ Menanyakan
hal-hal yang belum jelas.
§ Mendengarkan
atau menyimpulkan penjelasan dan mengutarakan pendapat.
|
VI.
Media alat
1. LCD,
Monitor dan Proyektor.
2. Leaflet.
VII. Sumber
1. dr.
Husaini. 2006. Tobat Merokok : Rahasia dan Cara Empatik Berhenti Merokok.
Jakarta : Pustaka II MaN.
2. Caldwell,
Ernest. 2001. Berhenti Merokok. Yogyakarta : Pustaka Populer.
VIII. Evaluasi
1. Bentuk
Penilaian
penampilan kemampuan
2. Format
penilaian penampilan kemampuan terlampir
Dosen Pembimbing, Mahasiswa,
( Febe, S.ST, MKM ) ( Anita Meliana Sukamto )
Mengetahui,
Direktur
(Mulyetti Anwar, SKM, MKM)
MATERI
PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT
1.
Bahaya
Merokok di Dalam Rumah
Merokok
di dalam rumah ternyata tak hanya berbahaya bagi perokok itu sendiri, tetapi
juga semua orang yang tinggal di rumah itu. Merokok di dalam rumah akan
meninggalkan zat-zat beracun di perabotan rumah, karpet, tirai, bahkan dinding
rumah.
Asap
rokok yang
dibuang di dalam rumah akan tersebar selama 4-6 jam dalam ruangan
dan berdampak merugikan bagi kesehatan anggota keluarga di dalam rumah karena
mengandung ribuan bahan kimia yang bisa tinggal di suatu permukaan. Dari ribuan
bahan kimia itu, banyak yang beracun dan bersifat karsinogenik. Karsinogenik adalah sifat
mengendap dan merusak terutama pada organ paru-paru karena zat-zat yang
terdapat pada rokok. Sehingga paru-paru menjadi berlubang dan menyebabkan
kanker. Semakin lama suatu lingkungan terpapar bahan kimia, maka dapat
mengubah senyawa kimia menjadi berbahaya. Jika terpapar selama bertahun-tahun,
dapat meningkatkan risiko kanker, serangan asma, masalah pada paru-paru,
iritasi di tenggorokan, dan mata. Asap rokok memang dapat diserap ke semua
permukaan yang berpori. Zat beracun dari asap rokok itu kemudian akan menetap
lama di semua perabot rumah tangga yang terkontaminasi.
Merokok
di dalam rumah tentu akan membahayakan kesehatan anak-anak yang sering
bermain-main di sofa maupun karpet di rumah mereka. Peneliti menyebut anak-anak
ini sebagai perokok ketiga atau mereka yang tidak merokok, tidak terpapar asap
rokok secara langsung, akan tetapi terpapar zat beracun dari asap rokok yang
telah mengendap di perabotan rumah.
Orangtua
yang merokok di kebun atau halaman rumah juga tetap bisa membahayakan
anak-anak.
2.
Isi
Kandungan Dalam Rokok
Rokok adalah salah satu zat adiktif
yang bila digunakan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan
masyarakat. Kemudian ada juga yang menyebutkan bahwa rokok adalah hasil olahan
tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bahan lainya yang dihasilkan dari
tanamam Nicotiana Tabacum, Nicotiana
Rustica dan spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau
tanpa bahan tambahan. (Hans Tendra, 2003)
Rokok terbuat dari tembakau yang
diperoleh dari tanaman Nicotiana Tabacum
L. Tembakau dipergunakan sebagai bahan untuk sigaret, cerutu, tembakau
untuk pipa serta pemakaian oral. Di Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan
bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau
juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa,
dan tembakau tanpa asap (chewing tobacco atau tembako kunyah).
Beberapa bahan kimia yang paling
utama terkandung dalam sebatang rokok adalah sebagai berikut.
1
|
ACROLEIN
C3H4O
|
Zat
berbentuk cair tidak berwarna diperoleh dengan mengambil cairan dari glyceril
atau dengan mengeringkannya. Pada dasarnya zat ini mengandung alkohol yang
pasti sangat mengganggu kesehatan.
|
2
|
KARBON MONOXIDA
CO
|
Gas
yang tidak berbau. Zat ini dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna
dari unsur zat karbon. Jika karbon monoxida ini masuk ke dalam tubuh dan
dibawa oleh hemoglobin ke dalam otot-otot tubuh. Satu molekul hemoglobin
dapat membawa empat molekul oksigen. Apabila didalam hemoglobin itu terdapat
karbon monoxida, berakibat seseorang akan kekurangan oksigen.
|
3
|
NIKOTIN
C10H14N2
|
Cairan
berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa menghambat rasa lapar. Jadi
menyebabkan seseorang merasa tidak lapar karena mengisap rokok.
|
4
|
AMMONIA
NH3
|
Gas
yang tidak berwarna, terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Memiliki bau yang
sangat tajam dan merangsang. Zat ini sangat cepat memasuki sel-sel tubuh dan
kalau disuntikkan sedikit saja pada aliran darah akan membuat pingsan atau
koma
|
5
|
FORMIC ACID
HCO2H
|
Cairan
tidak berwarna, tajam baunya, bisa bergerak bebas dan dapat membuat lepuh.
|
6
|
HYDROGEN CYANIDE
HCN
|
Gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa. Zat
ini paling ringan dan mudah terbakar. Cyanide mengandung racun berbahaya dan
jika dimasukkan langsung ke dalam tubuh akan berakibat kematian.
|
7
|
NITROUS OXIDE
N2O
|
Dikenal
dengan nama gas tertawa. Gas tidak berwarna dan jika di hisap dapat
menyebabkan euforia. Zat ini awalnya adalah untuk zat pembius pada saat
operasi.
|
8
|
FORMALDEHYDE
CH2O
|
Gas
tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini bersifat pengawet dan pembasmi hama.
|
9
|
PHENOL
C6H5OH
|
Zat
ini bersifat asam terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari
distilasi zat-zat organik misalnya kayu dan arang. Phenol bisa terikat
didalam protein dan menghalangi kerja enzyme
|
10
|
HYDROGEN SULFIDE
|
Gas
yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzym (zat
besi berisi pigmen).
|
11
|
PYRIDINE
|
Cairan
tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu mengubah alkohol sebagai
pelarut dan pembunuh hama.
|
12
|
METHYL CHLORIDE
CH2=CHCl
|
Merupakan
campuran zat-zat bervalensa satu atas mana hidrogen dan karbon sebagai unsur
utama. Merupakan bagian dari kandungan dari banyak produk
rumah tangga, termasuk semir sepatu semprot, cat anti bocor, penghilang noda,
pewarna kayu, vernis, termasuk juga lem, minyak pelumas serta penghilang
karat. Zat ini merupakan penyebab kanker.
|
13
|
METHANOL
CH3OH
|
Cairan
ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika diminum dan dihisap dapat
berakibat pada kebutaan dan kematian.
|
14
|
TAR
C6H6
|
Cairan
kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan cara distilasi kayu
dan arang juga dari getah tembakau. Zat inilah yang menyebabkan kanker
paru-paru.
|
3.
Menerapkan
Hidup Sehat Tanpa Merokok
Hidup sehat tanpa rokok, bisa jadi
suatu keadaan yang didambakan banyak orang, terlebih di zaman sekarang yang
banyak orang mencanangkan hidup sehat, bebas polusi. Orang-orang yang memiliki
kebiasaan merokok, terkadang bisa jadi bukan karena faktor kesengajaan sebagai
pilihan hidupnya untuk menjadi pecandu rokok.
Ada hal-hal yang menjadi faktor
seseorang memutuskan untuk menjadi pecandu rokok yaitu :
1. Faktor kesengajaan, seseorang
sengaja merokok karena faktor kesengajaan sebagai lifestyle untuk
mengikuti tren orang orang masa kini. Orang-orang tersebut beranggapan bahwa
gaya hidup merokok adalah salah satu kebanggaan bagi kalangan mereka. Orang
yang tidak mau merokok dianggap kurang gentle, orang yang lemah atau
tidak bisa diandalkan.
2. Faktor ketidaksengajaan, seseorang
bisa dikatakan terjerumus menjadi pecandu rokok karena berbagai permasalahan
yang sedang mereka hadapi. misalnya, stres karena beban pekerjaan, karena
permasalahan rumah tangga / keluarga dan lain-lain. Sehingga untuk sekedar
melupakan sejenak permasalahan mereka mencari pelarian menjadi perokok.
Seseorang yang telah menjadi pecandu
rokok memang susah untuk meninggalkan kebiasaan tersebut. Butuh waktu dan
keinginan yang kuat agar benar-benar bebas dari kecanduan merokok. Apalagi
rokok memiliki zat adiktif yang sfatnya menyebabkan orang yang memakainya
kecanduan.
Namun ada beberapa tips yang patut
dicoba bagi para pecandu yang memang ingin terlepas dari kecanduan rokok, yaitu
:
1. Niat, kuatkan niat untuk berhenti
merokok. Carilah motivasi-motivasi yang dapat menguatkan niat kita untuk
berhenti merokok.
2. Ganti rokok dengan permen, jika ada
keinginan untuk merokok ambilah permen dan makanlah permen sebagai penggaanti
rokok.
3. Berolahraga, sering berolahraga
diyakini dapat mengurangi zat-zat yang timbul akkibat dari rokok di dalam tubuh.
4. Hindari minum kopi, kebiasaan
orang-orang sembari minum kopi adalah merokok. Hampir tidak bisa dihindarkan
lagi apalagi untuk masyarakat Indonesia, teman minum kopi adaalah rokok.
5. Bergaulah dengan orang-orang sehat,
dan tidak merokok tentunya. Karena dengan memiliki banyak teman yang memiliki
pola gaya hidup yang sehat kita juga akan mengikuti pola hidup sehat atau
setidaknya jika kita mencoba untuk merubah pola hidup menjadi tidak sehat ada
teman kita yang mengingatkan.
Subscribe to:
Posts (Atom)